With The Name of Allah The Most Gracious The Most Merciful
8 Januari 2015
Alhamdulillah. Ada baiknya untuk bersyukur terlebih dahulu atas apapun yang terjadi. Entah hari ini ataupun hari-hari di masa lalu.
Jadi, siang hari tadi saya dikasih kejutan sama Allah. Ceritanya, saya kena remed neuro. Otomatis harus ikut ujian remed biar bisa lulus dan terpampang nilai B di KHS. Tapi segala sesuatu memang berada diluar kehendak manusia tapi berada kokoh dibawah pengaturanNya. Termasuk kejutan yang saya peroleh kali ini. Pengumuman mengatakan remed UB neuro dilaksanakan hari ini jam 10.00-11.40. Dan saya mengira remed UB jam 13.00. Sedangkan saya menginjakkan kaki di kampus sekitar jam 11.40. Qadarallah… Saya kena SP (baca: semester pendek).
Jleb iya. Gak enak iya. Nyesel iya. Tapi ga ada sesuatu yg luput dari kehendak Allah bukan?
Yasudah. Yang sudah lalu biar berlalu… Tinggal petik sebanyak-banyaknya ibroh dibalik segala macam bentuk kejadian mengenakkan maupun tidak mengenakkan.
Lewat kejadian itu tadi, saya sedikit disentil Allah, disentil untuk lebih -berhati-hati -cermat -teliti dalam memerhatikan segala informasi, informasi dalam bentuk apapun.
Kedua, dengan adanya SP, secara otomatis sedikit banyak jatah liburan saya akan “terampas”. Beberapa rencana pasti akan berubah. Beberapa targetan juga akan berubah. Tapi satu hal yang saya yakini, dengan kejadian ini semua, Allah pasti menyelipkan segala kebaikan yang jauh lebih baik dari rencana maupun targetan saya sebelumnya. Atau Allah memang sedang memuluskan “targetan saya” agar lebih mudah tercapai melalui perantara SP ini.
Dengan adanya SP, boleh jadi saya diberi lagi kesempatan untuk mendalami ilmu yang dulu sudah pernah di dapat. Dengan adanya SP, boleh jadi saya bisa menguasai ilmu -yang dulunya belum saya tau menjadi tau-, -yang dulunya belum paham menjadi lebih paham-. Dengan tidak adanya SP, barangkali saya akan terlena dalam panjangnya liburan. Dengan tidak adanya SP, barangkali saya akan bermalas-malasan selama liburan. Begitulah, Allah Maha Hebat dalam membungkus segala “pembelajaran” dalam kemasan yang mungkin sedikit “menyakitkan”. Boleh jadi, Allah senang melihat hambaNya berbaik sangka kepadaNya. Boleh jadi Allah senang melihat hambaNya belajar untuk menggali ilmu dari setiap pengalaman yang dilaluinya. Begitulah satu dari sekian banyak cara Allah dalam mendidik, mengejutkan dan menyayangi hamba-hambaNya.
Semoga apapun yang saya alami di dunia ini bisa menjadi kado terindah bagi saya untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi kedepannya. Menjadi kesempatan bagi saya untuk mengenalNya lebih dekat lagi, mencintaiNya lebih dalam lagi dan belajar untuk mewarisi setetes demi setetes sifat Rahman dan RahimNya. Aamiin :’)